Skip to main content

Puisi Naratif yang Terluka | Puisi Cinta Sedih

Puisi Naratif yang Terluka | Puisi Cinta Sedih

Puisi naratif yang terluka. Terluka artinya menderita karena bagian dari raga atau tubuh telah terkena benda tajam atau tergores yang menyebabkan perasaan sakit sehingga merintih karena kesakitan menahan perih yang di derita.

Akan tetapi bagaimana jika menderita terlukatapi bagian dari raga tak nampak luka namun serasa sakit. Umumnya hal seperti ini terjadi karena hati yang terluka, dan biasanya penyebabnya macam-macam dari semua tingkah dan laku kehidupan yang dijalani.

Semisal dalam, cinta, cinta bertepuk sebelah tangan atau karena cinta di tolak dan lan sebagainya, hal seperti ini dapat membuat hati terluka karena cinta hingga merasa kecewa dan patah hati. ini lah yang biasa disebut terluka tapi tak berdarah.

Raga yang terluka jika dibiarkan begitu saja tanpa perwatan dapat inpeksi dan memerlukan waktu yang lama untuk sembuh, begitu pun jika hati yang terluka, jika di biarkan tanpa berusaha meng0batinya luka hati dapat membuat diri jadi merana.

Maka ketika luka hati ingin cepat sembuh, jangan biar diri larut dari hal yang membuatnya terluka,

Bangkit menata diri, lalu melangkah, berusaha melupakan luka hati, dengan cara membuka dunia baru. biarkan dunia lama tenggelam bersama luka hati dan hilang bersama waktu berlalu.

Seseorang yang terluka baik luka nyata maupun luka yang tak nampak oleh mata umumnya mereka akan merenungi luka yang diderita.

sehingga terkadang ketika masih dalam keadaan luka menyadari kesalahan-kesalahan yang telah di perbuat, dan menjadikan pelajaran hidupnya agar kedepannya tak terjadi lagi.

Namun tak jarang juga ketika terluka, menyesali semua perbuatannya, dan ketika sudah sembuh dari luka yang di derita. penyesalan hanyalah penyesalan. kembali melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

Dan berikut ini adalah daftar judul puisi luka hati atau puisi cinta sedih dalam bentuk puisi naratif yang terluka diterbitkan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi patah angan
  2. Puisi ini aku ya aku
  3. Puisi naratif yang terluka.

Tiga judul puisi cinta sedih dalam bentuk puis naratif menjelaskan kata kata luka dalam bentuk puisi sedih tentang cinta.


Puisi Naratif yang Terluka

Puisi naratif yang terluka, judul ini hanya salah satu judul dari tiga puisi yang di tulis oleh seorang bernama Pena Kemilau Mata Bening.jadi dapat dikatakan puisi naratif yang terluka mewakili judul puisi yang lain,

Bagaimana cerita dan makna di balik pragraf dari masing masing puisi tersebut,

Untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya satu persatu, diawali dari puisi patah angan, berikut ini.


PUISI PATAH ANGAN
Karya : Srie Astuty Asdi

Kembali kuramu lamunan pada awan yang engkau arak. Kuikuti putihnya yang kapas bertawaf di penjuruku. Dan bertanya, sesungguhnya engkau hendak ke mana?

Mataku berkejaran menyambangi arahmu. Punguti cahaya yang kautebar di mekar senja selaik mawar. Seketika seluruhku durja, melihat putik asaku berjatuhan. Engkau merangkai mendung di langitku.

Masa beralih musim.
Semi kemarin gugur disertai angin. Menerbangkan rasa, bergumul dengan rapuh sebelum lesap. Rindu yang bersembunyi di balik tirai, rebas. Nanar bersimbah air mata. Hanya puisi menjadi saksi tentang lara yang bicara.

Duhai pujangga jiwa ...
Bilakah engkau tahu, perempuanmu kini tenggelam dalam tumpukan daun kering? Memujamu, serupa syair hujan di duka kemarau yang mematah-matah angan. Dan engkau, masih sanggup menuai tawa.

Makassar, 04 September 2017


PUISI INI AKU, YA AKU!
Karya : Srie Astuty Asdi

Akulah tebing angkuh yang engkau sebut karang nan sombong. Namun kaumelupa, adanya di tengah lautan. Dikelilingi cumbuan biru, kecup nan basah dipenuhi cinta.

Aku pula gunung yang kukuh, yang kauteriaki galak meletup-letup. Namun kau pun melupa, di dalamnya ada larva dan magma, siap mengantarmu pada puncak nan membakar sekejurmu, tanpa perlu kaudaki.

Aku juga pulau yang karam. Yang kaumaki wanita hilang rasa. Namun kau juga lupa, di keterasinganku, saat kaumampu dapatiku, kaulah yang kusebut cinta. Sebagaimana engkau ingin, akumenyebutmu seperti itu.

Dengarkan!
Persetan dengan segala julukanmu!
Jangan menghakimi dengan maki
Bila kaubelum mengenaliku dengan hati

Olok saja satire ini kampungan
Lalu ... kaumau apa?

Kemilau Mata Bening
Makassar, 02 Juli 2017


PUISI NARATIF YANG TERLUKA
Karya : Srie Astuty Asdi

Tahukah engkau!
Dalam kemelut mendungnya hati. Lara tumpah sederas hujan yang tiba-tiba. Tak sanggup menahan pilu yang menguap pada gumpalan awan. Ini bukan lagi serupa gerimis yang sering kali engkau puisikan.

Tahukah engkau!
Dadaku terlalu sempit 'tuk menampung seluruh gemuruh yang berkecamuk. Berulang dera jiwa mengapi. Kautuangkan asa ke dalam tungku dan tatkala hangatnya membuai nala seketika pun kaupadamkan bara.

Tahukah engkau!
Pesan angin malam begitu menusuk. Gemetarkan raga hingga gigil di palung jiwa. Membunuh rindu dan perlahan berkabung. Atas kehilangan cinta di lipatan awan pekat. Padahal saat itu engkaulah yang kuanggap cahaya.

Masih kujabat engkau dengan hati yang luka. Tak lepas dari genggam kenang, kau indah! Kutahu bahwa cinta terkadang buta. Namun hingga pun dunia ini gelap gulita. Di akhir, engkau tetap kuabadikan sebagai cahaya.

Kekasih!
Aku serupa pemuja bisu yang memetik cinta dari seribu musim sunyi. Yang sengaja engkau karamkan pada pulau paling terasing. Dan kini, aku sendiri!

Kemilau Mata Bening
Makassar, 22 September 2017


Demikianlah puisi naratif yang terluka. Simak/baca juga puisi yang lain Kemilau Mata bening di blog ini, semoga ketika puisinya di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.