Skip to main content

Puisi Penderitaan Hidup | Puisi Nasibnya Terkulai

Puisi Penderitaan Hidup | Puisi Nasibnya Terkulai

Puisi penderitaan hidup, Puisi nasibnya terkulai. Terkadang nasib dan takdir diartikan sama akan tetapi ada perbeadaan dari masing masing pengertian dan penjelasan dari nasib dan takdir.

Sebagaimana pengertian nasib adalah sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan pada diri seseorang, nasib seseorang bisa dia rubah dengan cara bekerja keras  agar sesuatu hal yang diinginkan bisa tercapai,

Sedangkan pengertian takdir adalah hal yang tentukan oleh Tuhan dan telah menjadi suatu kepastian kita tinggal menjalani,susah senang haru diterima

Berkaitan dengan kata nasib dan takdir berikut ini adalah daftar judul puisi tentang penderitaan hidup atau tentang puisi takdir dan nasib adapun masing masing judul puisi nya antara lain:

  1. Puisi peluh terdera
  2. Puisi nasibnya terkulai
  3. Puisi tertekan kemarau
  4. Puisi amarah membuai
  5. Puisi Penderitaan
  6. Puisi Penderitaan Ini

Salah satu penggalan bait dari keempat tema puisi penderitaan hidup. "Peluh terdera amarah membuai isyarat jiwa merangkai sebuah kata terdera hidup berdegup Pada jantung berpacu gemuruh Malas yang mendera Hingga aksara amarah membui".


Kumpulan Puisi Penderitaan Hidup | Puisi Nasibnya Terkulai

Bagaiman cerita puisi kehidupan dan kata kata puisi tentang penderitaan hidup dalam bait puisi yang dipubikasikan blog puisii dan kata bijak, untuk lebih jelanya disimak saja berikut ini puisinya.


PUISI NASIBNYA TERKULAI
Oleh. H M Taliu B

Kepagian ini langit mendung
Malam berkeluh kesah
Memekik jiwa yang payah
Saling menghujat rayuan syetan
Seperti tak mendengar lagi nasehat

Diam- di diintai kegelapan
Sekalipun matahari tersayat dipunggungnya
Altar rasa menyala dikeheningan

Wawsan leluhur semakin sempit
Tergusur diruang- ruang sepi
Ketika menelusuri solusi pemukiman
Penghidupanpun semakin tertekan

Merekapun mencari lahan titipan
Tergiring lagi kelembah- lembah
Diatas pukan nyamuk- nyamuk kepayahan
Menunggu hingga nasibnya terkulai.

B 29 . 10. 2016


PUISI PELUH TERDERA
Oleh. H M Taliu B

Malam kelabu hujan pun deras
Membuahi peluh yang terdera
Dibalik zaman terbuka harapan

Apakah amanat itu kau gunakan..
Bagi setetes embun jadi muttiara
Bagaimanakah warna wajahmu..
Melepas cubiran atau senyum..!

Namun kata hati itu tenang
Serta isyarat jiwa merangkai
Dari sebuah kata terdera
Dalam hidup berdegup
Pada jantung berpacu

Sekalipun air mata mendung
Tak kuhanyutkan kesungai keruh
Walau tak membias sepanjang hidup
Malam kabut sukma bertaut rupa
Kita pun bernapas dan sujud pada Tuhan.

B 30. 10. 2016


Penderitaan hidupOleh: NN

Diujung senja hujan badai menerpa, kou mendatangiku
Raga yg terkoyak dan jiwa yg terguncang
Penuh lusuh guratan penderitaan hidup.

Kurengkuh Ragamu tanpa tau kenapa.
Hanya perasaan tulus ingin menjaga diusia yg renta.
Tapi kenapa sekarang,
kau pindahka derasnya hujan dikelopak mataku

Penderitaan IniOleh: NN

luka ini
menegaskan hidup
luka dan luka,
luka dan kitalah anak-anak penerus penderitaan

selalu memcekik hidup
hingga lupa aku,
apa penting dan artinya air mata
aku memang harus hidup.!


PUISI TERTEKAN KEMARAU
Oleh H M Taliu. B

Ketika cahaya menerangi lautan
Air pun menguap jadi awan
Rintiha hujan membasahi embun pagi
Karena angin merongrong buana

Begitu panjangnya kemarau
Membuatmu memekik
Sekalipun air mata beku
Berlumut retak tertekan kemarau

Sekali warna wajahmu
Melepas cibiran ataukah senyum
Serta tangis akhir malam
Lewat tidur dan mipi- mimpi
Mengantar sepi dikesenduan

Oh.......musim berganti........!
Meskipun awan menguap hujan
Atau kemarau mengisap kekeringan
Aku tetap membuai
Menikmati mimpiku sendiri .

B.27. 10. 2016


PUISI AMARAH MEMBUI
Oleh H M Taliu. B

Dukungan kalian jadi asfirasi
Tidak asal tawa lepas ceria
Disitu ada bara api terpemdam

Demikian seolah hilang
Terbenam diantara gemuruh
Malas yang mendera
Hingga aksara amarah membui

Kini mengada tangan nasibmu
Hilir mudik menatap kalian
Ada bermusik katanya ngameng
Namun langit tetap biru

Debu angin menyapu wajahmu
Menepi tangan rasa kasihan
Aku hanya bisa lewat membisu
Sekali amatlah....!
Tak mendarah jiwaku.

B. 26 .10 .2016


Demikianlah puisi nasibnya terkulai. Simak/baca juga puisi puisi yang lain H.M Taliu B, di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.