Puisi Muslim Di Persimpangan Jalan | Puisi Kritik Sosial Sarkame
Thursday, July 28, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi muslim di persimpangan jalan. Mengaku muslim tapi mencela jenggot dan hijab dalih ikuti tren maka mereka lebih memilih tengt0p dan rambut mohawk anti terhadap negara islam.
Pragraf diatas adalah salah satu penggalan bait puisi sarkasme dalam bentuk puisi kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak dari empat puisi pada kesempatan ini
Puisi muslim di persimpangan jalan adalalah satu dari empat puisi kritik atau puisi kritikan yang dipublikasikan puisibijak.com dan berikut ini adalah daftar judul puisi kritik sosial adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi muslim yang tak mengerti ukhuwa
- Puisi mulim yang sok islam
- Puisi muslim di persimpangan jalan
- Puisi masjid terkʋtuk
Empat puisi kritik sosial dalam bentuk puisi sarkas dan salah satunya adalah puisi muslim dipersimpangan jalan
Kumpulan Puisi Kritik sosial sarkasme
Bagaimana cerita di balik keempat puisi sarkasme tersebut, untuk lebih jelasnya, selengkapnya disimak saja puisinya dibawah ini diawali dari puisi muslim dipersimpangan jalan.
PUISI MUSLIM DIPERSIMPANGAN JALAN
Ismail Lubis
Mengaku muslim tapi mencela jenggot dan hijab
Dengan dalih ikuti tren maka mereka lebih memilih tengtop dan rambut mohawk
Mengaku muslim tapi menolak poligami
Mengaku muslim tapi anti terhadap negara islam
Dengan dalih pluralitas mereka menganggap mereka lebih pintar dari Tuhan soal mengatur negara
Seorang yang tidak beriman dianggap lebih jujur dari seorang mukmin
Al quran pun dianggap barang dagangan para dai
Apa ini yang disebut khoiru ummah?
Apa ini yang disebut sebagai muslim
Wahai kaum muslim
Sadarilah siapa kalian sesungguhnya
Kalian adalah umat terbaik dan agama kalian adalah satu - satunya agama yang diridhoi Allah
Jangan percaya pada musuh yang membunuh secara perlahan lewat budaya tren style dan lain - lain
Kalian punya agama yang lebih sempurna dari agama atau pemikiran manapun
Mari kembali pada quran dan sunnah
Sidoarjo 27 Juli 2016
PUISI MUSLIM YANG TAK MENGERTI UKHUWAH
Ismail Lubis
Kita tak pernah merasakan jadi minoritas
Karena itu kita tak pernah tahu suiltnya jadi minoritas muslim
Paling - paling kalo ada yang membʌntai muslim
Kita selalu ingat ayat tentang kesabaran
Padahal kita tak paham apa itu sabar
Tetapi kalo ada "muslim" yang ngebom gedung
Kita langsung mengutuk keras
Tapi kenapa kata "oknum" selalu menjadi pembenaran
Untuk tak membela sesama muslim
Dan kita malah bercʋmbu dengan musuh islam
Lalu kita tak pernah ingat kata oknum ketika "muslim" meneror
Sidoarjo 9 Juni 2016
PUISI MUSLIM YANG SOK ISLAM
Ismail Lubis
Mengaku muslim tapi enggan melaksanakan sunnah nabi
Mengaku muslim tapi menyangkal kesempurnaan islam
Mengaku muslim tapi lebih bangga ketika mampu memahami pemikiran karl marx daripada memahami quran dan sunnah
Mengaku muslim tapi melupakan 1 muharram tetapi rela mengeluarkan jutaan rupiah untuk 1 januari
Mengaku muslim tapi mencela jilbab dan niqab
Mengaku muslim tapi enggan sholat atau puasa ramadhan
Muslim macam apa ini???
Jauh dari quran dan sunnah
Mengidolakan orang yahudi
Islam itu tindakan nyata
Islam itu jalan hidup bukan sekadar ritual
Islam itu pedoman hidup bukan buat sok - sok an
Ilmu itu diamalkan bukan untuk sok pintar
Apa arti idᥱntitas islam dalam KTP tapi jauh dari quran dan sunnah
Sidoarjo 28 Juli 2016
PUISI MASJID TERKUTƲK
Ismail Lubis
Ada bid’ah yang di gandrungi
Ada sunnah yang di jauhi
Ada perebutan antar harokah
Ada kebodohan dan perpecahan umat
Ada ritual nenek moyang yang merusak agama
Tuhan pun didomestifikasi di masjid
Beragama di masjid tapi atheis diluar masjid
Dilarang bicara soal politik di masjid
Jauhkan agama dari politik
Dengan kedok hindari nʌfsu duniawi
Tapi ketika agama di poltiki oleh musuh agama
Kita hanya terdiam dan membisu
Bahkan pura - pura tidak tahu
Itulah daftar menu di masjid terkʋtuk
Dan semuanya hukumnya haram
Masjid sejatinya adalah centra dakwah
Masjid adalah jantung agama
Tapi kalau sudah begini apakah kau yakin
Agama akan berfungsi sebagaimana mestinya
Sidoarjo 28 Juni 2016
Demikianlah puisi muslim di persimpangan. baca juga puisi sarkasme Ismail lubis yang lain kami update di blog ini,Semoga puisinya menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.