Skip to main content

Puisi Rasa Rindu Membara Di Langit yang Sama

Puisi Rasa Rindu Membara Di Langit yang Sama
Puisi dan kata bijak. Puisi rasa rindu membara di langit yang sama. Rasa adalah anugerah, Setiap rasa yg indah itu merupakan suatu anugerah.seperti rasa ingin memiliki, rasa mencintai, rasa mengasihi, menyayangi semua merupakan anugerah yg dari sang Maha rasa. rasa dan keinginan adalah motivasi diri untuk merasakan sesuatu. yang membangkitkan perasaan, untuk merasakan, itu semua merupakan anugerah rasa.

Sedangkan rindu adalah ungkapan perasaan yg muncul dari dalam hati, atas suatu keinginan bertemu, melihat, mendengar, merasa pada suatu objek tertentu, yang didambakan, ataupun yang dipuja, karena sesungguhnya rindu adalh sangat ingin dan berharap

Rasa rindu membara di langii yang sama, judul ini hanya kombinasi dua puisi dari tiga puisi di kesempatan ini, adaun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi rindu dewi
  • Puisi rasa yang membara
  • Puisi dilangit yang sama
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Kristal bening bersembunyi di balik daun jambu, di kala kali yang bening belum terlihat memanjang di depan mata.memeluk tubuh meliuk hingga matahari membentuk". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya, dimulai dari puisi rindu dewi, berikut ini.

Puisi Rindu Dewi
Must thegoeh therealkidrock

Kisah lelaki setia
Mengadu pada kertas
Coretan menari
Lekuk kelelahan guratan pena mengalir

Serpihan cinta terbang hantarkan kebisuan
Mengapai bayang sisa angan reruntuhan malam

Sindir hati sibuk menepi
Seolah cukup menikam batin menahan angkuh
Lihatlah lelaki..
Sajak sang dewi pilu menahan rindu

Kenapa hatimu sekokoh karang
Menyimpan misteri sembunyikan semua
Seolah sang dewi tak berpihak padamu
Hingga dunia meratap sayu
Berbagi getir samar dalam gerakmu

Lelaki setia pada pena
Sang dewi sibuk membujuk luka yang mendera
Saling bersimpang jalan
Biar wujud bersatu ramah

Selalu misteri langkah pikir sang penyair
Selalu mengharap rindu dewi berharap
Begitu jauh biar raga di depan mata

Palembang,150616


PUISI RASA YANG MEMBARA
Oleh: Mimi Marvill

Kugoreskan rasa pada
Bejana kanvas membara
Menyala, menyilaukan mata
Membumbung tinggi menembus angkasa
Membakar cakrawala jiwa

Api berkobar penuh dendam
Mengamuk
Menjilat kelaparan!
Mengoyak gaun perawan
Mencampakkan ke dasar jurang!

Rinai tangis menghujam kebingungan
Pada siapa harus tumpahkan hujan
Sedangkan laut membuncah tiada tahan
Menyapu rata alam sekitar

Haruskah takdir dipersalahkan
Atas halilintar yang menyambar?
Bukankah semua sudah ketentuan?
Telah ada dalam suratan!

Jateng, 15 Juni 2016


Puisi Di Bawah Langit Yang Sama
Karya: Ilene

Kristal-kristal bening bersembunyi di balik daun jambu, di kala kali yang bening belum terlihat memanjang di depan mata.
Kucing-kucing memeluk tubuh masing-masing.
Tak meliuk hingga matahari membentuk.
Langit belum terlihat nampak.

Kepak sayap gagak merangkak tegap.
Itik mencekik suara jangkrik.
Ikan masih timbul tenggelam kemudian.
Batang-batang bambu belum terlihat menjulang dan anak tak teriak layangan.

Ibu-ibu tua belum memanjang di tanah lapang.
Semuanya masih sibuk menghitung kantuk hingga lupa menunduk.
Jika di kemudian hari sebelum kita tidak berada di tempat yang sama, maka tak ada sepagi ini yang sunyi.
Namun kita sama-sama di sini menaikkan do'a di kala matahari belum menyinari.
Maka aku dan kamu adalah kita.
Kita yang berada di bawah langit yang sama.

Ilene
TEgal, 15-6-2016


Demikianlah Rasa rindu membara dilangit yang sama. Baca juga puisi - puisi yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.