Skip to main content

Puisi Sepotong Harap Perempuan Luka

Puisi Sepotong Harap Perempuan Luka
Puisi dan kata bijak. Puisi sepotong harap perempuan luka. Kalimat atau judul ini hanya gabungan dari kosakata masing masing judul puisi yang ditulis oleh Ibu Esti dan seorang yang bernama pena. Bulan Ryandani. adapun masing masing judul puisinya.
  • Puisi memasuki putaran ketujuh
  • Puisi sepotong harap
  • Puisi kidung sunyi perempuan luka
Salah satu penggalan bait dari tiga puisinya.Yah hanya itu yang ingin kusampaikan Mengingatkanmu tentang harapan cinta kita. Masih buncahkan Ingat jangan lupa bersyukur. Selengkapnya dari bait ini. silahkan di simak saja puisinya berikut ini.

Puisi Sepotong Harap

Khen ...
Selamat pagi!
Apa kabarmu hari ini?

Sudahkah semalam kau titipkan secawan doa pada bibir malam yang kenyal tentang cinta kita?
Aku sudah melakukannya, Khen. Tapi, bukan hanya karena ini bulan Ramadhan yang katanya akan diijabah setiap doa kita, lho. Aku telah melakukannya jauh-jauh hari. Sejak kita bertemu di sini.

Aku mencoba mengetuk pintuNya agar dibukakan jalan untuk cinta kita.
Maka, akupun berharap kau melakukan hal yang sama. Menemui Tuhanmu di bilik tempatmu mengakui dosa.

Ya, hanya itu yang ingin kusampaikan, Khen. Mengingatkanmu tentang harapan cinta kita. Masih buncahkan, Khen?
Ingat jangan lupa bersyukur dan bahagia, ya?!:*

Bulan Ryandhani
Kdr, 07 Juni 2016


PUISI MEMASUKI PUTARAN KE TUJUH

Enam putaran masa telah berlalu, namun mendung masih saja menggumpal pekat di cakrawala enggan berubah jadi rerintik.
Sekali tempo petir menggelegar menyambar kedamaian bagai gelombang yang menghantam karang yang sedikit merapuh.

Lukisan wajah yang selalu tergʌmbar menempel lekat menutupi pandang. Puja dan puji yang terpanjat masih juga belum mampu menjatuhkan rinai agar lukisan semakin buram hingga netra mampu melihat lebih jelas kehidupan yang semestinya.

Akankah pekat hidup terus berlanjut dalam langkah yang terseok seok menuju senja yang kian menipis. Tapi keyakinan akan munculnya purnama dalam satu putaran akan mengikis kelam menjadi terang yang damai hingga lukisan wajah mampu ku titip dalam sinar yang memendar.

Teruslah tersenyum dalam kedamaian seperti saat air mata mengaliri sungai hati dan jiwa mengiringimu.
Aamiin ya robbal alamiin....

Esti
160616


PUISI KIDUNG SUNYI PEREMPUAN LUKA

dia; perempuan luka
masih meringkuk di sudut sunyi
memeluk erat dadanya yang arang
mengulum sejuta sumpah serapah agar tak tumpah

dia; perempuan luka
bersenandung lirih di bilik sunyi
menutup kental luka di wajahnya
dengan merayu senyum yang lama membatu

dia; perempuan luka
menutup pintu rapat-rapat
agar tak ada sepotong hati datang bertamu
membuat luka kembali berpianak

dia; perempuan luka
berkidung sunyi sepanjang hari
pun hidup dalam megahnya puri

Bulan Ryandhani
kdr, 02062016


Demikianlah Puisi sepotong harap perempuan luka. baca juga karya Esti dan bulan yang lainnya yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.