Skip to main content

Opini Dalam Sastra

Opini Dalam Sastra
Opini dalam sastra, cara dalam menulis sesorang, berbeda beda dari krakter dan cara berpikir masing-masing pribadi. terkadang dalam tulisannya mengʌmbar sifat krasteritik sipenulis tersebut.
Berikut ini penjelasan bapak Siamir Marulafau (Penyair Dalam Lingkaran Cinta) tentang opini sastara, beliau seorang penggiat sastra dan dosen di USU Medan karya karya beliau sudah banyak yang di bukukan mulai dari cerpen sampai puisi dalam tiga bahasa,(daerah,indonesia dan inggris)

"saya sendiri belajar menulis secara otoditak, dari refrensi tulisan beliau dari puisi puisinya yang betebaran di dunia maya"

Opini Dalam Sastra
Oleh: siamir marulafau

Setiap penyair memiliki karakter dan latar belakang ilmu sastra yang berbeda-beda,dan tak akan sama dalam menuangkan buah pikiran dan inspirasi dalam penulisan puisi.Hal seperti ini sering terjadi dalam penggunaan bahasa seketika penyair/pengarang menulis puisi baik cerpen maupun novel.

Seorang penyair mempergunakan bahasa dalam penulisan puisi dengan tuturan kasar karena jangakauan inspirasi yang dia tuangkan dalam puisi itu menjadi fakta dan mendorong rasa emosionil yang dahsyat tertuang dalam bahasa tersebut.


Contohnya :Chairil Anwar dalam puisinya bertajuk"AKU". Pada larik-larik puisi ini akan terdapat ungkapan yang sangat kasar dan tajam mencapai makna yang tersirat di balik tersurat guna pembaca mengetahui idᥱntitas seorang penyair dalam pengungkapan bahasa puitisnya.

Ada kalanya seorang penyair juga menuliskan sebuah puisi yang inspirasinya berakar dari sejarah para Nabi, seperti kisah Nabi Adam as dengan Siti Hawa(Eva) terbuang dari surga karena pelanggaran memakan buah terl@rang.

Penyair di sini agaknya meluapkan emosi yang tak terkira dalam pengungkapan karena merasa kesal dengan Iblis mengg0da Nabi Adam as,dan meneropong dengan kaca mata sastra bahwa nabi Adam tidak memiliki iman yang kokoh dalam membentengi dirinya dari godaan syetan terkʋtuk.

Penggunaan bahasa dalam penulisan puisi adalah hak pengarang dalam pengungkapan, dan ini dibuat berdasarkan kriteria yang terjangkau dan terinspirasi dalam pikirannya.Penggunaan bahasa yang kasar dan halus dalam penulisan puisi tergantung pada objek yang dikaji dan ditulis oleh penyairnya.

Contohnya :Bahasa yang digunakan oleh Penyair Dalam Lingkaran Cinta dalam penulisan puisi bertajuk "KEHILANGAN SURGA".Bahasa puisi ini cukup vulg@r dan kasar karena penyair merasa kesal, dan penyair tahu dan mengerti bahwa bahasa yang digunakan Tuhan dalam firman-Nya adalah sangat halus baik dilihat dalam Al-kitab maupun dalam Al-Qur'an.

Selain itu juga puisi ini menggʌmbarkan sejarah atau kisah Nabi Adam kepada umat manusia sebagai contoh dan pembelajaran bagi yang beriman bahwa Tuhan (Allah SWT) itu adalah maha Penyayang dan Pengampun meskipun manusia berbuat kesalahan pada Tuhan-Nya,Allah SWT tidak mau menzolimi hamba-Nya.

Nah, bagaimana antara manusia dengan sesama manusia, dan tentu saling mema'afkan.Ini lah salah satu point yang sangat penting untuk disimpan dalam hati kita masing-masing, iya apa tidak?

Makasih,
Penyair Dalam Lingkaran Cinta/07/01/2016@siamir