Skip to main content

Puisi Goresan Pena Untuk Tuhan

Puisi Goresan Pena Untuk Tuhan
Puisi goresan pena untuk Tuhan. Menurut kamus bahasa indonesia goresan adalah sesuatu yang telah digores, bekas digores atau hasil menggores, Goresan biasa juga di sebuat tulisan untuk menyampai sesuatu hal kepada yang di tuju lewat goresan atau tulisan.

Tetapi pengertian umum dari goresan, goresan ialah bekas yang tergores oleh benda-benda tajam, pena maupun dengan benda- benda yg bisa membuat goresan. banyak jenis goresan yang dapat jumpai di mana-mana baik pada dinding-dinding, di tembok, dan pada tempat-tempat yg bisa digoresi oleh seseorang yang memiliki kebiasaan menggores.

Goresan umumnya mengandung suatu kritik yang baik maupun kritik yang tak baik, motivasi serta saran yg biasanya dituju kepada seorang atau masyarakat umum sesuai dengan pengamatan dari seorang Penggores tersebut, jadi jika melihat pengertian umumnya dapat disimpul bahwa goresan artinya tulisan liar.

Berkaitan dengan kata goresan, berikut ini, puisi bertema goresan, dalam puisi ini dapat disimpulkan penyampaian atau permohonan kepada Tuhan, untuk lebiah jelasnnya silahkan disimak saja puisi berikut ini.

PUISI GORESAN PENA UNTUK TUHAN
Karya: Sastra Arsyifa Peningit

Aku tiada mengetahui perkara yang
terjadi di bumi Mu ini
begitu marak persoalan yang menurut
logika membuang waktu
Sebagian dari mereka menyanjung
namaMu dengan pembelaan
dan sebagian yang lain mencibir
namaMu dengan penuh emosi

Tuhan kiranya Engkau melihat
setumpukan tanah liat membuat
ketetapan sendiri
tanpa perduli akan akibatnya di
kemudian hari
Wahai Zat yang maha indah
kiranya Engkau mendengar kicauan
para manusia di muka bumi
Mereka sudah mulai lupa akan ajaran seorang Manusia yang mulia

Melalui kebesaran dan ke AgunganMu
maka terciptalah kalimat-kalimat
yang dimana jin dan manusia pun
tiada dapat menyerupainya
melalui tangguhnya tangan sang
Ruhul Qudus Ruhul Amin
maka sampailah semua kalimat suci itu kepada tangan Manusia pilihanMu...

Kini semua bak kapal dalam
perkelahian ombak di segitiga bermuda
sesamanya mereka bertumpang tindih
menghujat dan menghasut sebagian
Makhluk ciptaanMu..
yang Mereka sendiri tiada mau perduli

Wahai Zat yang maha bijaksana...
kiranya Engkau memperhatikan
peranan sebagian aktor dalam
skenario yang Engkau atur dengan
sempurna
dan bukankah Engkau menciptakan
banyaknya Agama dan juga perbedaan yang ada...
dan Aku yakin semua itu jawaban dari apa yang Engkau ciptakan serba
berpasangan...
Lalu mengapa khalayak ramai sibuk
mengurus urusan yang mereka sendiri belum tentu mengetahui urusanMu

Aku berjalan dan memperhatikan...
sepasang mata bagai busur panah
siap melesat dipersimpangan jalan.
ada yang membakar satu KitabMu..
dan juga sebagian yang lain turut
membakar kitabMu yang lainnya.
Aku tiada mau mengetahui banyaknya alasan dari mulut situan bertopeng
penghasut..
dan aku pun tiada perduli lantunan
sajak yang harusnya indah menjadi
Malapeta...
yang Aku ketahui dikala kita menghinakan Tuhan dari golongan yang lain
maka kita membuka pintu
bagi mereka untuk menghinakan
Tuhan Kita..
dan secara tidak langsung kita
menghinakan Tuhan kita sendiri...

Entahlah siapakah yang harus disalahkan dan yang bertanggung jawab..
karena tidak mungkin Malaikat
mengkorupsi ayat Tuhan..
dan seorang Manusia pilihan
Menjerumuskan golongan pengikutnya
dan tidaklah mungkin Engkau berseru untuk memecah belah persatuan..

Aku teringat kalimat suci dari cerita
sapi betina..
bukankah semua Agama itu sama
dan bukankah yang membedakan umat manusia hanyalah ketakwaannya..

biarkanlah semua ini menjadi rahasia
langit dan juga keluh kesah bumi ini
mereka hanya bernyanyi lagu keimanan tanpa didapati mengerti lagu yang dinyanyikan...
mereka hanya sibuk bersenandung
pilihan kebenaran bak bermain arisan..
sedangkan diri mereka sendiri tiada
memahami keimanannya...

Tuhan...Engkaulah Rabb dari segalanya di muka bumi dan di singgasana langitmaka Aku sampaikan kepadaMu
tentang kisruh ciptaanMu
dimuka bumi ini...

dan berilah satu penerangan bagi
sebagian mereka...
layaknya kursiMu yang berada di Arsy
agar mereka lebih Takut kepadaMu
tanpa harus Menghujat diriMu
dengan berbagai kepentingan...
----

Demikianlah puisi goresan pena untuk tuhan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.