Skip to main content

Puisi pedagang asongan

Puisi pedagang asongan
Puisi pedagang asongan. Pengertian pedagang asongan adalah pedagang yang menjual barang dagangannya dengan cara menawarkan atau mengasongkan dagangannya secara langsung ke konsumen atau pembeli dan tempat untuk jualannya tidak tetap alias berpindah-pindah (bisa di angkutan umum, bis, terminal dan lain lain).

Pedang umumnya adalah orang yang berada dalam perputaran ekonomi, yang dapat dikata perantara anatara orang yang yang membutuhkan, dalah hal ini, orang yang menjual membutuhkan dan orang yang membeli pun membutuhkan.

Dan berkaitan dengan pedagang puisi kali ini adalah puisi yang menceritakan dan membahas tentang kegitan para pedagang, pedangan dalam hal ini merangkap semua pedagang baik pedangan besar mau pun pedagang kecil.

Dua puisi tentang pedagang

Berkaitan dengan kata pedagang , berikut ini puisi tentang pedagang adapaun masing masing judul puisinya antara lain:
  1. Puisi kusapa ramah tentanggaku
  2. Puisi pedagang asongan
Bagaimana puisi dan maknanya untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini puisi tentang pedagang


PUISI KUSAPA RAMAH TENTANGMU
OLeh: Ani Laesaroh

Senja saat itu
Seakan rapuh berlabuh
Tergores saat kutegur
Kusapa ramah tentangmu
Pedagang surabi jalanan

Malam itu temaram bulan sendu
Dua anak kecil duduk lesu
Menjajakan dagangan
Surabi plus gorengan
Wajah lugu menunggu
Tak pernah ragu
Lelah dengan nasibmu
Tua renta tetap sabar
Menunggu pendatang

Kadang adonan habis
Kadang adonan menumpuk tak laris
Andai seperti itu...hati meringis
Mungkin senja ini rejeki tak kuais

Kulit keriputmu
Menggores luka membuat duka
Namun tak ada tangis

Malam menjadi saksi bisu
Saat tungku tungku menyala hampir habis
Adonan surabi tlah laris
Alhamdulilah pedagang surabi tak menangis
Senyum merekah
Kusapa ramah tentangmu


Puisi pedagang asongan

Padamnya mentari berganti malam
membawa kisah si kecil mungil
kumuhnya dunia ia sapa
berharap Tuhan beri sekeping rupiah

Lelah tak di rasa
tangis pun tak boleh Mengiba
Lara menjadi pakaian mu
berselimut hina di mata tuan

Perih ku melihat mu,
tapi senyuman yang ku terima
dengan lembut engkau menyapa
lidahku kelu tak berkata

Sebatang racun yang kau berikan
tak sebanding dengan letih mu
siang malam engkau berjalan
hanya sebungkus nasi yang kau harap

Duhai gadis perkasa
betapa tegarnya hatimu
asa terpancang di benakmu
impianmu tersimpan di hati

jalan hidup mu buatku terharu
petuah nyata di mataku
se akan - akan engkau berkata,
bahwa dunia bisa di taklukkan.
-------


Demikianlah puisi pedagang asongan baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.