Skip to main content

Puisi Tinta Karya Samanta

Puisi Tinta Karya Samanta

Puisi dan kata bijak. Puisi tinta. Pengertian Tinta adalah bahan berwarna yg mengandung pigmen warna yang dipergunakan untuk mewarnai suatu permukaan.

Tinta bersama pena dan pensil dipergunakan untuk menulis serta menggʌmbar. Tinta adalah sebuah media yg sangat kompleks, berisikan suatu pelarut atau cairan untuk dapat di gunakan sebagaimana pungsinya.

Berbicara tentang tinta maka yang terlintas adalah tentang sebuah pena dan kertas untuk menulis sebagaimana di ketahui pena dan tinta adalah dua benda yang selalu saling membutuhkan di ibarat jika dalam kehidupan percintaan, pena dan tinta adalah rome dan juliet, hidup bersama mati bersama.

Berkaitan dengan tinta, dibawah ini adalah puisi berjudul tinta, salah satu penggalan baitnya. "Di lubuk hayat yang kian ikhlas didekap angkernya gulita moga masih ada setetes tinta dari puing-puing rahmat Sang Mahacinta satu-satunya tempat melukis sependar pelita".


Puisi Berjudul Tinta Karya Samanta

Bagaimana cerita puisi dari karya Samanta yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI TINTA
Karya: Samanta

Linang-linang tinta
dan pena sukma pun melenggak-lenggok segemulai biduanita
mendendangkan sukacita
lebih merdu dari lokananta
sekeramat desah-desah tulus Bhagavad Gita

Tapi di sana terlantun pula senandung derita
tatkala di pentas sanubari, dusta makin kokoh bertakhta
mesra mengaransemen kantata-kantata air mata

Kumau hanyut pasrah di derasnya derai-derai tinta
walau di samudra nurani, badai murka kian menggempita
menghancur lebur sumpah setia yang ternista
memorak poranda menara-menara mimpi dan cita-cita
ketika kasih sayang dan dengki sengit bersengketa
di ikrar-ikrar suci yang menyisakan hampanya kata-kata

Biarkan tinta meleleh terbata-bata
merekacipta berjuta berangta di junta cinta

Di lubuk hayat yang kian ikhlas didekap angkernya gulita
moga masih ada setetes tinta
dari puing-puing rahmat Sang Mahacinta
satu-satunya tempat melukis sependar pelita
menerangi semesta, meluruh semua dukacita

Bumi Allah, 28 November 2016


Demikianlah puisi tinta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Karya Samanta (Sang Mahadewa cinta) di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.