Skip to main content

Puisi intermezo politik praktis dan jejak yang bertawakkal

Puisi intermezo politik praktis dan jejak yang bertawakkal

Puisi intermezo politik praktis dan jejak yang bertawakkal merupakan judul dari dua puisi yaitu:

  1. Puisi intermezo politik praktis
  2. puisi jejak yang selalu tawakkal

Puisi intermezo politik praktis adalah puisi yang menceritakan peristiwa praktis dan langsung dalam penyampaian pesannya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mengulas isu-isu sosial yang berkaitan dengan politik.

Dan puisi jejak yang selalu bertawwakal adalah jenis puisi yang mencerminkan rasa keyakinan dan ketawakalan seseorang terhadap takdir atau kehendak Tuhan. Puisi ini berfokus pada tema spiritual, ketenangan batin, dan pengharapan terhadap pemimpin yang adil dan bijaksana.

Puisi jejak yang bertawakal adalah puisi yang indah menggambarkan hubungan seseorang dengan alam semesta dan penciptanya dan tentang kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana ilahi.

Puisi intermezo politik dan jejak yang bertawakkal

Bagaimana cerita puisi dan makna puisi sosial di balik rangkaian bait dua puisi kritik puisi religius ini, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI INTERMEZO POLITIK PRAKTIS
Heny KD

ceremony politik praktis adalah ketika musik
klasik yang dimainkan dan sepasang pasangan
berdansa di sana bersama ilustrasi ruang, di
saksikan mata mata dengan sorotnya tajam
memandang

namun setelah musik dan ceremony
usai di balik pintu keluar pen0nton berjalan
pulang diantara remangremang sedang sepasang
sejoli yang kasmaran menghilang,

entah di mana....?!
bersama akad yang berserak terbuang
dari muntahan berjubel orang-orang yang di
malam pesta tadi malam mabʋk kepayang

sedang pertiwi masih terisak di sudutnya paling sunyi
lalu kutanya mengapa
airmata menjawabnya
airmatanya yang sering terlupa
pertiwi jangan kau bersedih
pintaku yang juga tersedu

Blitar, 171016


PUISI JEJAK YANG SELALU TAWAKAL
Heny KD

Terbentur pada doa
Ia seretkan ayunan langkah menuju gerbang
kepasrahan yang mendalam

Walau ia tahu dan ia rasa pada pijak kakinya
sering ia temukan patahan ranting dan serakan
daun yang mempersoalkan tanya dan sekaligus
membungkam jawab dari dasar batinnya

Lalu entah untuk keberapa kali lagi duri mengiris
takdir yang sepertinya terkebiri
Sebab langit masih saja diam dengan beribu misteri
Atau arakan awan hitam seringkali menghantui

Hati para hati
Dan sejak itulah ia pun berjanji
Pada laku tawakal pada lumur doa yang kekal

Tuhan Maha Tahu
Berapa bait lagi malam-malamku
Tuk kembali padaMu

Sebelum ajal yang terjal
Melumpuhkan jiwajiwa yang gagal

Blitar, 181016


Demikianlah puisi intermezo poltik praktis Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.