Skip to main content

PUISI POLITIK HUTANG

PUISI POLITIK HUTANG
Puisi politik hutang. Pengertian politik ialah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. di samping itu politik juga bisa ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu  politik merupakan usaha yang ditempuh waragt negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, atau hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan serta negara. Politik artinya aktivitas yg diarahkan untuk menerima serta mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik merupakan segala sesuatu perihal proses perumusan serta pelaksanaan kebijakan publik.

Dan pengertian hutang adalah Kewajiban suatu badan usaha atau perusahaan kepada pihak ketiga yg dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa didalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu.

Politik hutang, judul puisi dikesempatan ini, bagaimana makna di balaik rangkaian bait bait puisi ini, silahkan disimak saja berikut ini.

PUISI POLITIK HUTANG
Oleh: DR. Abdullah Fathoni, S.E.,M.M. - sastra ekonomi

Menerawang jauh menembus awang - awang
terlepas melalui berbagai lawang
dan di tengok tegas tanaman petani bawang
semua serba sulit sekarang
mahalnya bibit karna adanya jarang
subsidi pupuk petani tinggal di kenang
pasar bebas menjadi alasan dikarang
mayoritas nasib petani menjadi tak lekang
daya beli masyarakat turun ke jurang
obyek pajak menjadi berkurang
dan akhirnya pendapatan negara semakin jarang
pilihan terakhir adalah hutang
hutang...hutang...hutang...
apakah negara harus hutang ?
apakah hanya satu solusinya dengan hutang ?
siapa nanti yang membayar hutang ?
apakah ini yang namanya politik hutang ?
apakah esok akan di kemplang ?
memang hutang itu gampang
tetapi membayarnya yang tak terbayang
anak cucu harus menggadaikan kalung - gelang

lihatlah.....
ekonomi saat ini seperti buih di laut
karna sang petugas pada berebut
meski bertaruh antara hidup dan maut
saling mengkondisikan dan saling merajut
ada kelompok sipit dan ada kelompok kulit keriput
ekonomi berjalan seperti siput
atau laksana berlari kencang se-ekor semut
ada eksekuif, ada legislatif dan ada yudikatif saling merenggut
iki ngono jaman mawut
rakyate podo kerjo semerawut
sang demang podo manggut - manggut
amergo rojo koyone ora surut
saham kosong melompong di urut - urut
yo...yo...kepenake podo nurut
wani piro... rekosone manut
koyo siulane manuk perkutut
melengking suara saling bersaut
semoga kelak akan sadar sang bajak laut
istiqomah sambil sujud berlutut
Astaghfirullah.....
------------------

Demikianlah puisi politik hutang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ekonomi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.