Skip to main content

Puisi Satu Ibu, Ibu Pertiwi

Puisi Satu Ibu, Ibu Pertiwi
Puisi satu ibu, ibu pertiwi. ibu Pertiwi adalah personifikasi nasional Indonesia,yang  sebuah perwujudan tanah air Indonesia. semenjak masa prasejarah, berbagai suku bangsa di kepulauan Nusantara telah menghormati roh alam serta kekuatan bumi, mereka mengibaratkannya sebagai ibu yg memberikan kehidupan, sebagai dewi alam serta lingkungan hidup. setelah diserapnya pengaruh Hindu semenjak awal millenia pertama di nusantara, di dikenal sebagai Dewi Pertiwi atau dewi bumi.

Satu ibu, ibu pertiwi satu dari dua judu puisi tentang ibu pertiwi, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi satu ibu, ibu pertiwi
  2. Puisi negeri pertiwi
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Tanah bersahaja yang anarki Hidup dalam ketujuan sendiri.Tak akan pernah berkolaborasi Peperangan antar warga negara. pancasila hanya sebuah impian semata.Bhineka tunggal ika hanya sebuah deskripsi semata". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi tentang pertiwi berikut ini.

PUISI SATU IBU, IBU PERTIWI
Oleh: Kakcik Coconutz Blezz

Hidup damai sulit dicari.
Hidup berdarah makanan sehari-hari.
Bangsa yang hidup di zaman reformasi.
Sebutan bangsa yg berseri-seri.

Tanah ibu pertiwi.
Tanah bersahaja yang anarki.
Hidup dalam ketujuan sendiri.
Tak akan pernah mau berkolaborasi.

Peperangan antar warga negara.
Sudah menjadi tradisi yg berdansa-dansa.
Tujuan pancasila hanya sebuah impian semata.
Bhineka tunggal ika hanya sebuah deskripsi semata.

Masih belia saling membunuh.
Hanya masalah sepeleh alasannya.
Ingat kawan ingat kita satu ibu pertiwi.
Tinggal di negeri yg berseri-seri.
Pertiwi membangun negeri yg suci.
Suci untuk saling mengasihi.


Puisi Negeri Pertiwi

Butiran air mata yang suci
Mengapa harus menetes lagi

Oh Ibu Pertiwi
Maafkan kami

Kau menangis tiada henti
Menyaksikan derita anak negri

Namun adakah mereka mengerti
Ketika sumpah dan janji tak ditepati

Kedudukan dijadikan alat memperkaya diri
Kebenaran dimanipulasi

Sementara ribuan bahkan jutaan rakyat menjerit terbebani
Kolong jembatan dan bantaran kali

Mata mereka mengharap iba hati


Demikianlah puisi satu ibu satu pertiwi . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.