Skip to main content

Puisi Dermaga Saksi Setia

Puisi Dermaga Saksi Setia
Puisi dermaga saksi setia. Di dermaga Kecil, Terakhir Aku Melihatmu seribu puisi dan syair Melayang jauh si burung camar Datang tiba ombak menenggelamkan desir pasir Sesekali jenuh dihinggapi wajah, jelas ranum muka yg tak mau kehilangan

Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi tentang dermaga di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi di dermaga kecil terakhir aku melihatmu
  2. Puisi dermaga saksi setia
Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tentang dermaga tersebut, untuk lebih kelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI DERMAGA SAKSI SETIA
#‎baon

Dermaga saksi abadi.
Kala jari~jari kita berpisah dari genggaman hangat nan erat.
Kutatap jelas ranum muka yg tak mau kehilangan .
Aku tau indah matamu, aku juga tau kau menahan air mata itu.

Di dermaga ini aku meninggal kan mu dinda pujaan hati.
Di dermaga ini ku tau sbrpa besar cintamu.
Di dermaga ini awal kesetiaan teruji.
Di dermaga ini aku berjanji.
Di dermaga ini kelak aku akan kembali.

Tunggu aku di dermaga ini.
Percayalah akan janji ini selama burung camar masih mau terbang tinggi.
M atahari mau datang dan pergi,
Aku. .aku pasti kembali tuk bersama mu lagi.


Puisi Di Dermaga Kecil, Terakhir Aku Melihatmu
Karya : Penyair Kecil

Dermaga bekukan seribu puisi dan syair
Melayang jauh si burung camar
Datang tiba ombak menenggelamkan desir pasir
Sesekali jenuh dihinggapi wajah, tak sabar

Beranjak pergi kapalmu dari dermaga
Dedaunan kering menyurat
Sungguh serasa sepi, tak diduga
Aku kering terkhianat

Tegal, 28 Agustus 2015
---------------

Demikianlah puisi dermaga saksi setia. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.