Skip to main content

PUISI KUBUR

PUISI KUBUR
Puisi kubur. Pengertian kubur berarti menanam atau memendam sesuatu, didalam tanah, biasanya yang di kubur adalah jenazah seseorang atau bangkai hewan dimasukkan kedalam tanah. kubur erat kaitannya dengan kematian, sebagaimana pengertian kematian adalah ajal atau akhir dari semua kehidupan.

Puisi kubur, judul puisi di kesempatan ini, salah satau penggalan baitnya. "Rasa bersalah inilah kau lantas bersimpuh di bebatuan tadabur dengan derai tangis sesal, istighfar, t0bat bertabur, bongkah-bongkah masa lalumu t’lah menggelinding ke ngarai terlanjur menimpa pohon-pohon amalmu hingga bergemeretak mati layur". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini

PUISI KUBUR
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Di gurun sesat inilah kau temukan dirimu yang dahulu terkubur
dalam lahad kufur, di kaki jirat magrur
terbujur berkafan makmur di aroma setanggi masyhur
di permadani putih suci yang menyembunyikan lumpur
jauh dari kuala terima kasih dan sujud syukur
kau evakuasi dirimu sebelum tersungkur
bersama tatih-tatih juangmu menuju oase cinta Sang Gafur

Di Goa Hira inilah tempatmu kemudian tak henti bertafakur
dalam bayang-bayang nostalgia berjelaga lacur
di memori durhaka, fasik, ingkar, syirik, maksiat, takabur
membombardir fitrah nuranimu hingga babak belur
menggilas syahadat imanmu sampai hancur lebur
menyiram api insafmu yang akhirnya pudur
untunglah sang kodrat menyisakanmu setitik nur

Di bukit rasa bersalah inilah kau lantas bersimpuh di bebatuan tadabur
dengan derai tangis sesal, istighfar, t0bat bertabur-tabur
bongkah-bongkah masa lalumu t’lah menggelinding ke ngarai terlanjur
menimpa pohon-pohon amalmu hingga bergemeretak mati layur
namun derap-derapmu mendaki gunung takwa tak pernah undur
demi memburu cah’ya ampunan secerah mentari zuhur
di cemerlang kasih sayang-Nya yang tak pernah luntur

Di pemakaman ini, tolong, kuburlah kami s’mua dengan tulus dan jujur
kami para manggala frustasi, nestapa, pilu, sungkawa yang mati prematur
kami satria-satria masygul, patah hati, putus asa yang sejak lama gugur
kami laskar-laskar murka, dendam, dengki, iri, curiga yang telah mumur
kar’na itulah semata jalan damai teramat manjur
m’nuju ladang-ladang asmara duniawi ukhrawi tersubur
dalam tentramnya perkebunan hati ikhlas berlimpah tasyakur

Bumi Allah, 21 Mei 2015

Demikianlah puisi kubur. Simak/baca juga puisi puisi Sang mahadewa cinta, yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.